Ad Code

Responsive Advertisement

TERIMA KASIH ... BU!

Beberapa hari yang lalu di pusat perbelanjaan aku bertemu dengan seorang bapak yang gagah dan parlente.

Tetiba, bapak itu menjabat tanganku  sambil membungkukkan badannya sambil menciumnya dengan takzim.

Dengan heran, aku bertanya, “siapa yah?”
“Aku murid ibu beberapa tahun lalu, kayaknya ibu lupa sama aku” jawabnya.
“Maaf, ibu memang sudah pelupa maklum sudah tua" jawabku.
"Tahuka ibu, setiap kali bertemu dengan seorang ibu yang cantik, berjilbab aku pasti ingat ibu dan berharap bahwa itulah ibu, karena aku ingin sekali menyampaikan sesuatu kepada ibu”. Kata si bapak panjang lebar.

“Apakah itu?” Tanyaku.
“Waktu aku jadi muridnya ibu, akulah murid yang paling nakal pada saat itu, tetapi ibu tidak pernah menganggap aku murid nakal bahkan ibu selalu membela aku dihadapan guru-guru lain dengan mengatakan bahwa aku sesungguhnya tidak nakal tetapi aku hanyalah murid yang kreatifitasnya berlebihan”

“oh … yah, ibu lupa”
“Dan tahukah ibu, sejak saat itu, aku berjanji tidak akan nakal lagi". Sambungnya.

Aku hanya tertegun mendengar cerita bapak itu, karena sesungguhnya hingga saat ini aku belum mengingat , kapan beliau menjadi muridku , siapa namanya. Karena waktu itu dia belum sempat cerita banyak , beliau buru-buru mau sholat Jum'at.

Semoga saja cerita bapak yang gagah itu memang kenyataan sehingga di hari perhitungan nanti bisa menjadi tambahan amalanku. Amin ya Rabbal Alamin.


Posting Komentar

1 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement